Olahraga kompetitif terbaru di Jepang, keijo, ditentukan oleh seperangkat aturan sederhana: peserta khusus wanita harus berdiri di atas platform melingkar yang mengapung di kolam renang-disebut sebagai “daratan”-dengan tujuan menjatuhkan lawan hanya dengan menggunakan payudara dan pantat mereka. Terlepas dari premis yang aneh ini, olahraga ini menarik jutaan penonton di seluruh negeri dan menawarkan hadiah yang mewah. Banyak calon atlet yang menerima tantangan ini dengan harapan bisa menjadi juara nasional berikutnya.
Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Nozomi Kaminashi yang berusia 17 tahun dan lincah memasuki dunia keijo, berharap dapat membawa pulang banyak uang untuk keluarganya yang miskin. Sebagai pesenam berbakat, Nozomi dengan cepat membuktikan dirinya sebagai pesaing yang tangguh setelah mencuri perhatian di turnamen debutnya. Bertemu dengan teman dan saingan baru saat ia menaiki peringkat, Nozomi menemukan bahwa jalan menuju ketenaran sebagai pemain keijo dipenuhi dengan persaingan ketat yang tidak hanya menantang tubuhnya, tetapi juga jiwanya.
