Di Tokyo Metropolitan Advanced Nurturing High School, sebuah sekolah impian dengan tingkat kelulusan dan penempatan kerja 100% serta pemberian poin senilai 100.000 yen setiap bulan, terungkap bahwa hanya beberapa siswa berprestasi yang dapat menikmati fasilitas istimewa tersebut. Sekolah ini ternyata menerapkan sistem meritokrasi yang ketat.
Memasuki semester ketiga, siswa kelas D yang berhasil naik ke kelas C, termasuk Ayanokoji, berangkat ke sekolah lapangan. Mereka mengikuti sebuah ujian khusus bernama “Kemah Campuran” yang melibatkan seluruh tingkatan kelas. Dalam ujian ini, siswa dibagi menjadi grup campuran berdasarkan gender dan kelas, dan setiap grup akan dinilai secara keseluruhan.
Situasi menjadi menegangkan ketika siswa harus bekerja sama dengan teman sekelas yang sebelumnya mereka anggap sebagai lawan untuk mencapai skor tinggi. Lebih menakutkan lagi, ada aturan bahwa siswa dari grup dengan skor terendah berisiko terkena drop out.
Semester ketiga yang penuh gejolak dan konflik ini kini dimulai!