Dibenci oleh semua orang di sekitarnya, Sei Handa menjalani kehidupan sekolah menengahnya dengan dianggap sebagai orang buangan—atau setidaknya itulah yang dia yakini. Kenyataannya, Handa adalah siswa paling populer di sekolah, dihormati oleh semua orang karena keterampilan kaligrafinya yang tiada tara, ketampanan, dan kepribadiannya yang keren. Namun, karena serangkaian kesalahpahaman yang tak ada habisnya, Handa menganggap pemujaan yang ia terima dari banyak penggemarnya sebagai penindasan, menyebabkan idola sekolah tersebut menutup diri dari teman-teman sekelasnya.
Namun menjauhkan diri dari teman-temannya tidak menghalangi mereka untuk memujanya; kenyataannya, upayanya untuk mengalihkan perhatian dari dirinya sering kali berakhir secara tidak sengaja, bahkan siswa yang paling skeptis pun menjadi percaya. Model fesyen, berandalan yang tertutup, fangirl yang obsesif, dan banyak lagi—tidak ada yang bisa melawan kecemerlangan Sei Handa.
